Tuesday 1 December 2015

KENDALI EMOSI

Setiap kita memiliki emosi, baik yang positif maupun negatif. Kalau kita perhatikan, emosi negatif lebih sering muncul dalam keseharian kita. Bagaimana hal tersebut bisa terjadi? Apakah emosi negatif porsinya lebih besar dalam diri kita?
Banyak hal yang mempengaruhi timbulnya emosi negatif, jika kita sering menyaksikan kekerasan terjadi didepan kita atau sering menyaksikannya melalui film atau berita di tv maka hal itu akan membuat kita terpengaruh secara tidak sadar bahwa kekerasan itu hal yang biasa. kita sering mendapati orang berkelahi hanya karena persoalan sepele. Walaupun sudah tahu hal tersebut adalah hal yang salah tapi tetap saja dilakukan karena sudah menjadi kebiasaan.

Lalu bagaimana caranya agar emosi negatif tidak mempengaruhi kita? Bisakah emosi negatif dirubah menjadi positif? Jawabnya sangat bisa karena semua emosi berasal dari dalam hati. Bagaimana kita mengendalikan hati adalah kuncinya. Saya agak kurang setuju dengan perkataan "hati boleh panas kepala harus tetap dingin" karena yang mempengaruhi pikiran adalah hati. Kalau hatinya sudah panas maka otomatis kepala akan ikut panas, logika akan menurun drastis. Akan sangat sulit berpikir dengan jernih jika hati sudah dikuasai oleh emosi negatif dan prasangka buruk, karena disitulah setan akan bermukim untuk terus menggoda dan mengotori hati manusia sehingga hal buruk yang tadinya hanya sedikit menjadi semakin besar dan menggunung.

Kalau sudah tahu bahwa hati berperan sangat sangat besar dalam menciptakan karakter emosi kita, berikutnya adalah mengetahui caranya membuat hati kita lebih lembut dan  jauh dari prasangka buruk.
Kata ini terdengar klasik tapi inilah kunci untuk melembutkan hati, CINTA. Cinta yang dimaksud bukanlah cinta versi sinetron tv yaaa.. tapi cinta yang didasari atas rasa syukur yang tinggi. Bersyukur dengan segala kondisi yang ada.
Dengan rasa syukur yang tinggi maka hati melahirkan rasa cinta yang tulus, karena sudah menerima kondisi sekarang ini sebagai nikmat terbaik dari sang pencipta Allah SWT. Kalau hal ini sudah tertanam dalam hati maka emosi negatif akan sulit mempengaruhi kita. Karena segala sesuatu kita kembalikan kepada Allah SWT.

Ketika kita mendapat kabar yang kurang baik, hal yang pertama terjadi biasanya adalah jantung akan bersedebar lebih kencang, macam-macam pikiran terlintas dan biasanya sebagian besar adalah pikiran negatif. Jika kita membiarkan emosi itu membesar dan menguasai hati, maka pikiran atau otak kita tidak akan berpikir jernih, emosi negatif akan meluap dan tindakan yang mungkin tidak pernah terpikir sebelumnya bisa dilakukan.
Sangat banyak contoh untuk hal ini. Sering kita baca dikoran atau nonton berita di tv bahwa ada seorang bankir yang bunuh diri karena persoalan bisnis, anak muda membunuh kekasihnya karena cemburu. Mengerikan sekali jika sudah seperti itu.

Cinta dan emosi bisa membuat seseorang melakukan apapun. Cinta dan emosi kalau dikelola dengan baik bisa membuat seseorang menikmati hidup dengan lebih baik, jauh dari stres dan dekat dengan Allah SWT. Langkah-langkah apa yang harus dilakukan agar emosi negatif bisa diredam dan mengubahnya menjadi emosi positif.
Yang pertama tentu saja istighfar agar detak jantung terkendali. Yang kedua keluarkan energi untuk berprasangka baik. Selanjutnya mencari hal positif yang bisa memudahkan kita untuk bersyukur dan akhirnya hal-hal buruk yang bisa menguatkan emosi negatif akan berubah menjadi emosi positif.