Tuesday 3 November 2015

ANAK SIMBUR NAIK

Membaca atau mendengar nama Simbur Naik mungkin terasa asing bagi sebagian besar orang. Simbur Naik  adalah nama sebuah desa di kecamatan Muara Sabak Timur, kabupaten Tanjung Jabung Timur, Provinsi Jambi. Desa yang terletak dimuara sungai yang langsung berujung di laut china selatan.
Desa yang dibagi bagi menjadi beberapa bagian dan dinamakan parit yang berarti sungai, mulai dari parit 1 yang paling dekat dengan laut dan parit 11 yang letaknya paling dekat dengan hutan. Seingatku, penduduk desa ini hidup dari bertani dan menjadi nelayan.
Kami tinggal di parit 3 yang menurutku adalah parit yang paling strategis, karena ini adalah muara sungai dan disinilah terletak pasar dan sekolah SD Negeri satu satu nya saat itu. Kata orang tuaku, aku lahir di parit 2.

Sudah 30 tahun desa tersebut aku tinggalkan dan belum pernah berkunjung lagi. Hanya berita dari kerabat yang sudah berkunjung kesana menjadi referensi tentang kemajuan desaku. Katanya sekarang sudah bisa dicapai dengan kendaraan bermotor. Seingatku dulu hanya bisa dicapai dengan speedboat dari kota kecamatan Nipah Panjang. Desa ini agak terisolasi karena berbatasan dengan laut dan hutan.

Aku merantau ke Jakarta mengikuti orang tua dan  menyelesaikan pendidikan di Jakarta. Kota ini merupakan impianku semasa kecil sebagai anak dusun. Walaupun sudah menjadi "orang Jakarta" tetap saja aku merindukan desa kelahiranku. Berkat pekerjaanku, aku bisa melanglang buana ke luar negeri. Hal yang dulu tidak pernah aku pikirkan. Tapi anak dusun ini sudah menginjakkan kakinya di beberapa belahan dunia. Sudah menginjak Tembok Raksasa China beberapa kali dan tentu saja memasuki Istana Terlarang di Beijing. Mengelilingi sudut-sudut kota Hongkong, Melihat kota judi asia di Macau. Menikmati pemandangan bunga Sakura di Jepang. Merasakan sensasi hujan Salju dan mencoba bermain ski di Korea Selatan. Mengagumi peninggalan peradaban dunia di Istanbul, Turki. Semua adalah berkah yang teramat sangat untuk anak dusun sepertiku.


CHINA

 TURKI

JEPANG

HONGKONG

No comments:

Post a Comment